Segelintir contemplate dua sahabat mengenai
karakter sahabat-sahabatnya dalam menempuh perjuangan hidup ditengah kota. Dunia
cepat sekali berubah, gaya dan cara hidup,berpikir manusiapun
terguncang-guncang mengikuti arus jaman. Ibarat kuda yang dipacu untuk berlari
cepat, dia dicambuk terus-menerus, begitulah kehidupan kita jaman ini.
Hmmmmm….seperti biasa jam istirahat waktu yang paling enak untuk bicara tentang
kehidupan yang tengah kita jalani. Saat dua sahabat bicara tentang karakter
sahabat-sahabatnya dalam satu kumpulan yang bernama “KEJORA” itulah nama kumpulan yang telah
mereka temukan untuk menguak perjalanan mereka yang belum jelas mau kemana.”
Kang Agis kenapa ya…itu mas Ian memberi nama perkumpulan kita dengan nama
Kejora….kok aku belum paham ya kang…? Tanya kholil pada lius sahabat nya.
“yah…….ini
hanya pendapatku lho…..kenapa kang agis memberi nama kejora….kamu tahu kan pa
itu kejora.? “ yah aku tahu….kejora itu salah satu bintang yang bertengger
dicakrawala,bintang yang paling terang diantara bintang-bintang yang lain…”
jawab kholil.”lha itu kamu tahu lil..kenapa kang agis mengambil nama bintang
itu untuk kelompok kita…..karena kita ingin menguak kabut yang selama ini ada
didepan kita….yah hanya orang yang pandai menangkap semangat jaman, dia akan
tegak menjadi pelita kehidupan.membaca, menganalisa dan membuat kesimpulan
untuk kemudian merumuskan tujuan yang pasti sebagai landasan pijakan dan arah
kemana kita pergi.”
Hmmmmmmm….tapi aku tidak bisa menebak seperti apa karakter
kang agis itu mas….tapi aku salut dengan karakter dia yang sulit ditebak…dia
bisa bergabung dimana saja ya………
Lain
halnya dengan aku lil….aku jika sudah benci sama orang ya langsung benci……yah
itulah manusia karkter beda-beda ya………….
Jaman
berubah dan segalanya terus mengalir ( everything is flowing ),begitu kata
orang bijak.
Ungkapan
ini bukan sesuatu yang asing bagi seorang muslim, karena dia telah dicelup
dengan sibghoh ilahiyah untuk mampu mempersiapkan segala sesuatunya guna
menatap masa depan.membenahi hari ini untuk menatap hari esok.
“Kenapa
ada saja ya mas, orang yang selalu melihat flashback dan kurang memahami jalan
depannya.”
“yah
lil…..seperti tdk tahu saja sifat mereka.sejarah adalah mata rantai kehidupan,
dan kita si anak jaman adalah bagian dari mata rantai tersebut.estafeta
perjuangan dan memanusiakan diri merupakan visi dan misi untuk menghantarkan
generasi yang akan lebih baik dan lebih baik lagi dari diri kiat lil….”
Aku
hanya manggut-manggut dengan kata yang barusan
mas lius katakan.
Aku
ingat kata kang agis beberapa waktu yang lalu bahwa dekorasi dunia telah
berubah, mereka yang berperanpun telah berubah, maka siasat dan metode untuk
mewujudkan cita-cita kitapun seharusnya mampu merubah siasat seiring dengan selera jaman.walau demikian,
adalah keyakinan kita bahwa scenario ILLAHIYAH tentu saja tak kenal berubah.
Tidak
ada scenario yang jelek, yang jelek adalah manusianya, begitu pula tidak ada
jaman atau peristiwa buruk, kecuali didalamnya terlibat, manusia-manusia yang
berperilaku buruk.
Lantas,
adakah kita telah menyimak waktu ? ataukah kita biarkan diri kita dilindas oleh
kilasan waktu yang begitu cepat berlalu ?
Hmmmmmmmm…hidup
terasa indah, justru ketika kita mampu keluar dari permainan yang penuh resiko
sebagai pemenang.sebaliknya sang pengecut adalah mereka yang kehilangan arah
dalam hidupnya, hilang semangat dan kemauannya, serta membiarkan waktu tanpa
makna dengan meras tak berdosa sedikitpun.
Sang
penegcut adalah tipe makhluk melata yang berambisi. Dirinya telah dipenjarakan
oleh was-was dan diperbudak oleh rasa takut akan kegagalan
“HIDUP ADALAH PERJUANGAN DAN
PENDERITAAN.KALAU TOH ENGKAU MENDAPATKAN KENIKMATAN,JANGANLAH TERLENA DAN
TERPERANGKAP UNTUK MELUPAKAN FITRAH PERJUANGAN DAN PENDERITAANMU”